Pada beberapa tahun terakhir, seiring dengan maraknya penggunaan media sosial, banyak tayangan yang menceritakan kelakuan kucing oren. Banyak tayangan yang lantas menjadi viral, dan ikut viral pulalah si kucing oren. Apakah memang benar demikian, si oren adalah kucing barbar? Apa penjelasannya?
Baca juga: Duri di Lidah Kucing Ternyata Ada Fungsinya
Yang selama ini tak cukup memperhatikan, coba deh, lebih mengamati kucing-kucing di rumah yang berwarna red tabby atau kita mengenalnya sebagai oren. Apa betul seperti cerita viral itu?
"Enggak, kok. Oren yang di rumah kalem-kalem aja." Atau: "Iya, bener banget!"
Mengutip Psychology Today, seorang ilmuwan Perancis bernama Pontier pernah melakukan penelitian pada 1995. Bersama teman-temannya, Pontier meneliti perihal gen oren ini di antara populasi kucing. Untuk keperluan studi ini, Pontier mengambil sampel dari 30 populasi kucing dalam kurun waktu 10 tahun. Mereka mendata puluhan hingga ratusan kucing dari setiap populasi.
Secara umum ditemukan fakta bahwa kucing oren memiliki banyak perbedaan dibandingkan kucing kucing corak lain. Setidaknya ada tiga fakta yang oleh Pontier dan timnya dianggap cukup signifikan.
Kucing oren lebih sering ditemukan di area pedesaan. Ada asumsi lingkungan pedesaan memberikan kesempatan kepada si kucing oren untuk lebih leluasa berhubungan dengan banyak betina. Di perkotaan, ada kecenderungan betina berpasangan dengan banyak kucing jantan. Kucing oren dianggap lebih sukses bereproduksi di pedesaan dibandingkan di perkotaan.
Baca juga: Apa Bedanya Kucing Russian Blue dan British Short Hair?
Kucing oren lebih banyak ditemukan di kawasan yang minim konflik. Sebaliknya, hanya sedikit kucing oren yang ditemukan di daerah dengan risiko kematian tinggi. Diasumsikan, kucing oren cenderung terlibat dalam perilaku berisiko yang berpotensi menyebabkan kematian.
Pada kucing oren ada dimorfisme seksual, atau perbedaan sistematik luar antar individu yang berbeda jenis kelamin dalam spesies yang sama. Kucing oren jantan biasanya memiliki berat badan lebih dibandingkan kucing warna lain. Sebaliknya, berat badan kucing betina oren lebih ringan dibandingkan kucing warna lain.
Melihat pola tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa perbedaan fisik dan perilaku menjadikan kucing oren, terutama yang jantan, seolah berada dalam status sosial lebih tinggi. Inilah salah satu alasan perkembangbiakan jantan oren di pedesaan lebih berhasil dibandingkan di kota.
Nah, dari penjelasan di atas, dibandingkan dengan pengalaman dan pengamatan terhadap pasukan kucing oren, cocok nggak? Penelitian ini sendiri diakui masih jauh dari kepastian. Jadi, dapat dikatakan beluma ada penjelasan yang betul-betul ilmiah apakah kucing oren memang lebih barbar dibandingkan kucing lain.
No comments