Mengadopsi kucing dari jalanan artinya memberikan kesempatan kedua kepada mereka untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. Adora, misalnya. Apa jadinya jika kitten yang sedang sakit itu tak berjumpa dengan Ibuk Nirmala Candra dan menjadikannya bagian dari keluarga? Mungkin dia akan terus hidup di jalanan. Lebih buruk lagi, kematian sangat mungkin dengan cepat menjemputnya. Beruntunglah Adora, cinta Ibuknya -yang adalah dokter manusia itu- membuatnya bertahan, bahkan tumbuh menjadi kucing yang cantik.
Baca juga: Kucing Susah Pipis? Waspada FLUTD!
Saat ditemukan umurnya diduga sekitar 3 bulan. Kecil, kurus, dengan tubuh dipenuhi scabies. Setelah melewati perawatan yang dramatis, bulu telon pucat Adora mulai terlihat. Begitulah itu tumbuh bersama keluarga barunya. Dari kucing jalanan yang lemah, Adora telah tumbuh sebagai kucing yang cantik.
Sekilas Scabies pada Kucing
Scabies disebabkan oleh Sarcoptes scabiei, tungau yang berukuran sangat kecil, hanya 0,2-0,4 mm.
Siklus hidup tungau terjadi selama 11-16 hari. Betina yang baru kawin akan menggali lubang ke dalam kulit, membentuk terowongan dan meletakkan telornya. Betina tungau bertelur 1-3 butir selama 5 sampai 8 minggu, akan menetas dalam 3-4 hari, dan dalam 48 jam berkembang menjadi larva. Bayangkan betapa cepat perkembangan tungau dalam terowongan-terowongan di bawah kulit kucing jika tak cepat dilakukan penanganan.
Berbagai reaksi akan mulai muncul sekitar lebih sebulan kemudian. Reaksi alergi berasal dari kotoran tungau, kulit moulting, air liur yang menyebar ke dalam jaringan tubuh inang. Serangan tungau ini menyebabkan ruam bersisik, gatal, dan kulit kerak yang menebal.
Baca juga: Layanan Penyewaan Kucing di Jepang Menuai Protes
Jika ini menimpa keluarga kucing di rumah, atau kucing liar sekitar, bantu segera dengan melakukan pengobatan. Kucing tersiksa sekali dengan serangan tungau ini. Inilah yang dirasakan Adora kecil saat ditemukan Ibuk.
Perjuangan yang Tak Mudah
Baru tiga hari di rumah, Adora terlihat menggigil. Sontak kondisi Adora menjadikan Ibuk panik. Apalagi gigil itu dibarengi dengan kejang. Ibuk menduga Adora mengalami keracunan obat kutu.
Dengan bantuan berbagai pihak, karena Ibuk tak bisa meninggalkan pekerjaannya, akhirnya Adora berhasil sampai ke klinik. Pertolongan yang langsung diberikan kepada Adora berupa injeksi cairan infus untuk mengeluarkan racun obatnya. Butuh waktu seminggu bagi Adora untuk kembali pulih.
Sepulang dari klinik Adora sudah kembali sehat. Untunglah bocah telon kecil ini tak kehilangan nafsu makan, hal yang membantu proses penyembuhannya.
Apakah sudah selesai? Tak semudah itu. Scabies hanyalah awal.
Memasuki umur 9 bulanan, Adora kembali harus mengunjungi klinik. Kali ini karena pipisnya berdarah. Apakah FLUTD? Agak jarang kasus FLUTD menyerang kucing betina. Baru dua bulan sebelumnya Adora disteril.
Proses pengobatan kembali dilakukan. Antibiotik, suplemen, ganti makanan, cek lab untuk darah dan urin, USG, dijalani Adora. Ibuk juga harus membawa Adora kontrol ke klinik setiap 2 minggu. Setelah melalui serangkaian pengobatan, Adora pun dinyatakan sembuh dari penyakit-penyakitnya. Setahun pertama terlewati. Namun dokter yang merawat Adora memberikan catatan buat Ibuk, "Adora harus mengurangi berat badan."
Rupanya kondisi badan yang kelebihan berat membuat Adora kesulitan cebok. Jika dibiarkan berlanjut, mudah bagi kuman untuk masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit.
Bagaimana kondisi Adora saat ini?
Adora terus tumbuh sebagai gadis kucing yang cantik. Dari kitten dengan berat 400 gram, Adora telah tumbuh sebagai kucing dewasa dengan berat 4 kilogram, eh 6, eh 8, eh, berapa ya? 😁
Baca juga: Bagaimana Kucing Mengenali Manusianya?
Yang penting sehat terus, Adora. Memang, kesehatan Adora, seperti perjuangan mantan kucing jalanan lainnya, tak selalu lancar. Kita tak pernah tahu persis apa yang dialami kucing-kucing itu sebelumnya. Apakah ia dirawat induknya dengan baik, mendapatkan air susu yang cukup, dalam pengasuhan induknya? Sakit apa yang pernah ditanggungnya? Dan lain-lain.
Semoga Adora terus sehat dan bahagia. Semoga semua kucing berbahagia.
Butuh kesabaran kalau kucing kena scabies
ReplyDeleteiya, betul. apalagi kalau sudah tebal. kalau pakai obat suntik, gak cukup sekali. bisa sampai 3x. kalau pakai cara alami lebih lama lagi.
Delete