Semalam mendapat kabar itu. Kabar yang mengagetkan: “Mbak,
Jilo meninggal”. Aku belum pernah ketemu kucing yang tinggal di Semarang itu.
Tapi aku sangat ingin menemuinya. Aku terobsesi untuk menemuinya karena cerita
sedih yang menyertainya.
Sebagian teman-teman permeongan barangkali sempat mengikuti kisahnya.
Sebuah peristiwa tragis yang menimpa kawan permeongan Surabaya. Di FB dia
menamai dirimya Adhx Sarosi (yang barusan kubuka isinya iklan orang lain;
sungguh orang tak tau diri!). Aku bahkan tak tahu nama aslinya. Dia sering
berkomentar di akunnya Aa Naga. Sesekali aku menanggapi postingannya. Tapi tak
kenal secara pribadi, tak pernah bicara secara pribadi. Hingga hari itu, kabar
mengejutkan itu datang dari kawan-kawan. Adhx Sarosi ditemukan meninggal dunia,
diduga sudah lebih dari tiga hari sebelumnya. Beritanya diliput media. Tragis.
Konon ia telah lama mengidap sakit cukup parah. Damailah kau di surga, kawan.
Alkisah Adhx Sarosi memelihara seekor kucing. Ke mana dia?
Diurus siapa? Baik-baik ga? Dan inilah kehebatan kawan-kawan permeongan.
Beberapa kawan di Surabaya mencari tahu, saling berbagi dan memantau, hingga
akhirnya kucing hitam putih itu ditemukan. Lalu siapakah yang akan mengadopsi?
Sesungguhnya aku tak mengikuti prosesnya. Aku belum banyak kenal kawan-kawan
kota lain. Yang kemudian aku tahu, kucing Adhx Sarosi melakukan perjalanan
menggunakan kereta dari Surabaya menuju Semarang. Ia punya orang tua baru: Ardi
Nirmala. Ya, aku tak tahu persis prosesnya. Maka aku ingin sekali menemuinya.
Ingin menjumpai sosok kucing yang ditinggal berpulang pemiliknya; ingin
menjumpai orang tua barunya yang ‘dengan agak tak masuk akal’ mengadopsi seekor
kucing dari kota lain. Ingin membuat catatannya, Jilo, yang telah menjadi
kucing Semarang yang bandel. Ternyata aku tak punya kesempatan lagi
menjumpainya.
Sedikit, kawan Semarang-Yemima mengabari perihal sakitnya
Jilo. Hasil lab baik, tapi ada kerusakan liver dan penumpukan nanah di rongga
perut. Entah penyakit apa lagi ini. Kita tunggu saja pemeriksaan lanjutannya,
dari hasil otopsi Jilo.
Dia sudah pergi. Jilo, kucing dengan kisah hidup unik ini
sudah pergi. Aku hanya ingin mengucapkan selamat jalan buatmu, Nak.. Ingin
mengucapkan terimakasih juga buat Ardi, yang sudah mengupayakan rumah, cinta,
dan segalanya buat Jilo. Terimakasih juga buat kawan-kawan permeongan yang
terlibat dalam proses pencarian dan kepindahan Jilo. Kalian orang-orang hebat.
God bless you, all!
Jilooooo...selamat bertemu kembali dengan mommymu yaaa...
No comments